Oleh : Hidayat K. Sambite
Nama buku : Pemikiran Modern dan Post Modern Islam (Biografi Intelektual 17 Tokoh )
Pengarang : Didin Saefudin
Tahun terbit : 2003
Penerbit : PT Grasindo, Jakarta
Jumlah halaman : 224 halaman
Pemikiran modern dikalangan umat Islam muncul seiring dengan malaise total yang terjadi akibat tidak adanya upaya menerjemahkan Islam dalam menghadapi kecenderungan baru. Perkembangan baru yang diakibatkan oleh oleh persentuhan dengan kultur barat ini mengakibatkan tersisihnya umat Islam dipojok-pojok keterbelakangan.
Modernisme bermula ketika barat melakukan penetrasi militer, cultural dan intelektual ke berbagai kawasan masyarakat muslim. Meski sebenarnya Islam itu sendiri mengandung ajaran modernism. Jelas bahwa modernisme sebagai fenomena epistemologis dan sosiologis.
Dalam buku ini dimana akan ditelaah yakni pemikiran para pemikir islam modern dan post modern. Wacana pemikiran para pemikir islam modern ini dapat dikategorikan sebagai berikut. Pertama, mereka mencoba untuk menggagas pemikiran bebas dengan melepaskan diri dari ikatan-ikatan nash. Pemikiran ini dapat kita lihat pada pemikiran Muhammad Ikbal, Sayyid Ameer Ali, Taha Husain, Fazlur Rahman, Mohammed Arkoun, Hasan Hanafi dan Nurcholis Masjid. Kedua, mereka menerapkan ayat-ayat Alquran secara konsepsional dalam kehidupan keummatan, seperti Jamaludin Al Afghani, Muhammad Abduh, Sayyaid Hossein Nasr, Ali Syariati dan Ismail Faruki. Ketiga, mereka mencoba untuk menerapkan pesan-pesan Alquran secara ideologis dalam konteks zamannya, seperti terlihat pada pemikiran Abul A’la Al Maududi, Sayyid Quthb, Ayatullah Khomeini dan Mohammad Natsir. Kelompok pertama dipresentasikan sebagai cendekiawan. Kelompok kedua oleh pemikir aktivis dan ketiga oleh pemikir praksis. Kelompok pertama dapat dimasukkan dalam pemikiran liberal, kedua pemikran konsepsional dan ketiga pemikiran ideologis.
Terlihat dengan sangat jelas perbedaan antara pemikiran Islam dari berbagai pemikiran islam modern. Semuanya disajikan dengan baik dengan menuliskan latar belakang (background) para pemikir tersebut. Namun dalam buku ini masih terdapat kelemahan-kelemahan. Hal ini dikarenakan penulis tidak menjelaskan mengani apa defenisi yang jelas mengenai pemikiran modern dan post modern Islam itu sendiri terkait wacana pemikiran para pemikir yang telah disebutkan diatas. Sehingganya pembaca mungkin hanya akan menginterpretasi maksud penulis hanya secara gamblang.
Namun semua gagasan yang dipaparkan dalam buku ini tidaklah final sebab masih memerlukan dialog untuk mendapatkan kebenaran. Penulis Buku ini telah berjasa dalam memperkenalkan gagasan-gagasan baru bukan hanya pada masa-masa awal munculnya pemikir Islam Modern seperti Afghani dan Abduh, melainkan para pemikir kontemporer seperti Arkoun, Hanafi dan Nasr. Yang pastinya apresiasi patut kita berikan pada Didin Saefudin selaku penulis yang telah memberikan pencerahan umat Islam demi masa depan yang cerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar